Analisis Pertimbangan Hakim dalam Menentukan Nominal Nafkah Istri dan Anak Akibat Cerai Talak (Studi Putusan Perkara No. 305/Pdt.G/2024/PA.Ska di Pengadilan Agama Surakarta)

Penelitian ini membahas pertimbangan hakim dalam menentukan nominal nafkah istri dan anak akibat cerai talak, dengan studi kasus pada Putusan No. 305/Pdt.G/2024/PA.Ska di Pengadilan Agama Surakarta. Fokus penelitian ini adalah mengungkap dasar yuridis, filosofis, dan sosiologis yang digunakan hakim dalam menetapkan nafkah iddah, mut’ah, nafkah madhiyah, dan nafkah anak, serta menelaah kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip dalam hukum positif dan hukum Islam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan dan analisis isi dokumen putusan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hakim mempertimbangkan beberapa aspek seperti penghasilan suami, kebutuhan riil istri dan anak, lamanya pernikahan, serta standar kelayakan hidup dalam menentukan nominal nafkah. Pertimbangan tersebut telah selaras dengan ketentuan dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI), Undang-Undang No. 1 Tahun 1974, serta prinsip-prinsip fiqh Islam, yang mengedepankan asas keadilan, kemaslahatan, dan kemampuan suami. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan wacana penegakan hukum keluarga Islam di Indonesia, khususnya dalam aspek pemenuhan hak-hak ekonomi pasca perceraian.