Strategi Penanaman Nilai-Nilai Karakter dalam Mencegah Degradasi Moral Siswa pada Era Digital di Mi Ar-Risalah Jatiyoso Karanganyar

Penelitian ini bertujuan untuk : 1) mendeskripsikan nilai-nilai karakter di MI Ar-Risalah, 2) menganalisis langkah dan strategi dalam penanaman nilai-nilai karakter oleh pendidik di MI Ar-Risalah Jatiyoso, 3) mengidentifikasi dukungan dan hambatan dalam menanamkan nilai-nilai karakter di MI Ar-Risalah Jatiyoso.
Penelitian dalam artikel ini menggunakan metode kualitatif deskriptif lapangan dengan sampel penelitian MI Ar-Risalah Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar. Data primer dari penelitian ini diambil dari wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun data sekunder berasal dari buku yang terkait dengan tema penelitian, jurnal ilmiah serta informasi dari berbagai sumber yang mendukung penelitian ini. Validasi data dilakukaukan dengan triangulasi sumber dan Teknik. Setelah data terkumpul kemudian dilakukan redukasi data. Langkah selanjutnya adalah analisis data kemudian ditarik hasil dan kesimpulan penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai karakter yang ditanamkan dan dikembangkan di MI Ar-Risalah untuk mencegah pengaruh negatif di era digital adalah tanggung jawab, disiplin, kritis, empati, dan religious. Adapun strategi yang dilakukan dalam menanamkan nilai-nilai karakter diantaranya : 1) memberikan pemahaman yang baik (internalisasi dan inkulkasi) tentang nilai-nilai karakter, 2) membentuk sistem dan model pembiasaan yang mengikat siswa agar tercipta iklim yang kondusif di sekolah serta dilakukan kontrol dengan tertib secara berkala, 3) keteladanan guru atau pembelajaran model peran. Dukungan dalam menanamkan nilai-nilai karakter diantaranya : 1) sistem di sekolah yang baik, terstruktur serta iklim sekolah yang kondusif dan membudaya sejalan dengan nilai-nilai karakter, 2) Sistem kontrol secara berkala, keseriusan guru melaksanakan program; peran dan dukungan orang tua, 3) dukungan masyarakat. Hambatan dalam menanamkan nilai-nilai karakter diantaranya : 1) terbatasnya pantauan guru terhadap siswa saat di luar sekolah, kurang perhatian orang tua karena sebagian merantau di luar kota, 2) pengaruh teman bermain dan lingkungan luar sekolah yang kurang baik, 3) Pengaruh negatif gadget, 4) latar belakang pendidikan orang tua yang rendah, 5) kurang memahaminya siswa kelas bawah mengisi buku ceklis kegiatan.