Pengaruh Pembelajaran Akidah Akhlak terhadap Perilaku Siswa Kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2024/2025

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran Akidah Akhlak, perilaku siswa, serta pengaruh antara pembelajaran Akidah Akhlak terhadap perilaku siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2024/2025. Latar belakang penelitian ini dilandasi oleh fenomena rendahnya kedisiplinan dan adab siswa, seperti membolos, berkata kasar, dan kurang menghormati guru. Hal ini menunjukkan perlunya evaluasi terhadap efektivitas pembelajaran Akidah Akhlak dalam membentuk karakter siswa.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif asosiatif yang dilakukan di SMP Muhammadiyah 2 Karanganyar pada bulan Oktober–November 2024, dengan populasi sebanyak 53 siswa kelas VII yang ditentukan melalui teknik sampling jenuh. Instrumen pengumpulan data berupa angket yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas. Hasil uji validitas menunjukkan bahwa seluruh item pada variabel pembelajaran Akidah Akhlak (28 item) dan variabel perilaku siswa (25 item) memenuhi kriteria valid dengan r hitung > 0,271. Uji reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha menunjukkan nilai > 0,70, sehingga seluruh instrumen dikategorikan reliabel. Teknik analisis data yang digunakan meliputi analisis deskriptif, univariat, dan bivariat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Akidah Akhlak berada dalam kategori baik sejumlah 39 siswa atau presentase sebesar 73,6% yang berada diantara interval 72-93 dengan indikator materi dan metode pembelajaran Akidah Akhlak. begitu pula perilaku siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Karanganyar sebagian besar memiliki kategori baik sejumlah 42 siswa dengan presentase 79,2% yang berada di antara interval 62,52-81,27 dengan indikator adab kepada guru, adab kepada orang tua, dan adab kepada teman. Selain itu, pembelajaran Akidah Akhlak berpengaruh terhadap perilaku siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah 2 Karanganyar sebesar 0.389 atau 38,9%. Oleh karena itu, disarankan agar pembelajaran Akidah Akhlak terus dikembangkan melalui metode dan media yang lebih variatif dan interaktif.