Pengaruh Implementasi Kurikulum Merdeka terhadap Kemampuan Berfikir Kritis pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA N 1 Polokarto Sukoharjo Tahun Ajaran 2024/2025

Penelitian ini mengkaji pengaruh implementasi Kurikulum Merdeka terhadap kemampuan berpikir kritis pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA N 1 Polokarto Sukoharjo Tahun Ajaran 2024/2025. Kurikulum Merdeka, sebagai penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dengan memberikan kebebasan dalam mengeksplorasi kemampuan, terlibat aktif dalam pembelajaran, dan membangun karakter. Namun, observasi awal menunjukkan tantangan dalam implementasinya di SMA N 1 Polokarto, seperti guru yang belum mendapatkan pelatihan khusus dan siswa yang cenderung pasif, yang dapat menghambat pengembangan kemampuan berpikir kritis.
Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasional. Populasi penelitian meliputi seluruh siswa SMA N 1 Polokarto yang berjumlah 280 siswa, dengan sampel sebanyak 74 siswa yang diambil menggunakan teknik Simple Random Sampling melalui rumus Slovin. Pengumpulan data dilakukan melalui angket skala Likert untuk variabel Implementasi Kurikulum Merdeka (X) dan Kemampuan Berpikir Kritis (Y). Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan analisis regresi linier sederhana dengan bantuan SPSS, termasuk uji prasyarat seperti normalitas, homogenitas, dan linearitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat implementasi Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran PAI di SMA N 1 Polokarto dipersepsikan dalam kategori "Cukup" dengan rentang skor rata-rata mayoritas responden berada pada 118-128. Sementara itu, tingkat kemampuan berpikir kritis siswa berada dalam kategori "Tinggi" dengan skor rata-rata siswa pada rentang 133-143. Namun, hasil uji hipotesis menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,573 (> 0,05) dan nilai R Square 0,004. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara implementasi Kurikulum Merdeka terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran PAI di SMA N 1 Polokarto. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa implementasi Kurikulum Merdeka belum menunjukkan pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap kemampuan berpikir kritis siswa, kemungkinan karena implementasi yang masih bersifat normatif dan belum menyentuh aspek esensial pengembangan keterampilan