Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Aqidah Akhlak Siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2024/2025

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui tingkat motivasi belajar siswa kelas VIII di MTsN 2 Sukoharjo tahun ajaran 2024/2025; (2) Mengetahi hasil belajar Aqidah Akhlak siswa kelas VIII di MTsN 2 Sukoharjo tahun ajaran 2024/2025; (3) Mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar Aqidah Akhlak siswa kelas VIII di MTsN 2 Sukoharjo tahun ajaran 2024/2025.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII B dan C sebanyak 58 orang. Data dikumpulkan melalui angket untuk mengukur motivasi belajar dan dokumentasi nilai UTS untuk mengukur hasil belajar. Instrumen angket telah diuji validitasnya menggunakan rumus Aiken’s dan reliabilitasnya melalui uji Cronbach’s Alpha dengan hasil 0,976, menunjukkan tingkat reliabilitasnya yang sangat tinggi. Data dianalisis dengan bantuan perangkat lunak SPSS, melalui uji normalitas, linearitas, dan korelasi Pearson Product Moment.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tingkat motivasi belajar siswa kelas VIII berada pada kategori tinggi dengan indikator dominan berupa dorongan dan kebutuhan untuk belajar serta adanya cita-cita masa depan yang jelas. (2) Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak juga berada dalam kategori baik, sebagian besar siswa memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). (3) Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar Aqidah Akhlak, dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dan nilai korelasi sebesar 0,516. Artinya, semakin tinggi motivasi belajar siswa, maka semakin tinggi pula hasil belajar Aqidah Akhlak yang dicapai. Besarnya kontribusi motivasi belajar terhadap hasil belajar adalah sebesar 26,6% berdasarkan nilai R Square. Sisanya, yaitu 73,4% dipengaruhi oleh faktor lain di luar motivasi belajar. Dengan demikian, Ha diterima dan Ho ditolak. Temuan ini memberikan implikasi bahwa guru dan pihak sekolah perlu lebih memperhatikan dan meningkatkan strategi pembelajaran yang mampu memicu motivasi belajar siswa, baik melalui penghargaan, metode pembelajaran yang variatif, maupun lingkungan belajar yang mendukung.