Implementasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam dalam Pembentukan Karakter Religius Siswa di SMA Al Firdaus Sukoharjo

Kurikulum IB (International Baccalaureate) adalah system pendidikan internasional yang dirancang oleh International Baccalaureate Organization (IBO), yang berbasis di Jenewa, Swiss. Kurikulum ini bertujuan untuk mengembangkan siswa yang berpikiran internasional, kritis, kreatif, dan peduli terhadp masyarakat global.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa (1) Perencanaan kurikulum merdeka dalam rumpun mata pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk mewujudkan karakter religius siswa SMA Al Firdaus Sukoharjo, (2) Implementasi kurikulum merdeka dalam rumpun mata pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk mewujudkan karakter religius siswa SMA Al Firdaus Sukoharjo, (3) Evaluasi kurikulum merdeka dalam rumpun mata pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk mewujudkan karakter religius siswa SMA Al Firdaus Sukoharjo.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif jenis studi kasus. Teknik pengumplan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman dengan empat tahapan yaitu; pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan empat kriteria yaitu; kredibilitas, transferbilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Perencanaan kurikulum merdeka dalam rumpun mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan membuat modul ajar yang mencakup capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, alur tujuan pembelajaran, dan asesmen. (2) Implementasi kurikulum merdeka dalam rumpun mata pelajaran Pendidikan Agama Islam telah menggunakan pembelajaran berdiferensiasi namun hanya pada aspek kompetensi. Untuk gaya belajar dan minat bakat siswa belum diterapkan. Dalam pelaksanaannya telah mencakup dari tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, inti, dan penutup. (3) Evaluasi kurikulum merdeka dalam rumpun mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tidak hanya menggunakan tes tulis ataupun lisan, namun juga menggunakan instrumen refleksi sebagai tambahan dalam penilaian proses pembelajaran siswa.